Kalau kita berkunjung ke daerah wisata Tanah Toraja Sulawesi Selatan, kita akan menemukan tiang rumah adat Tongkonang yang dipenuhi tanduk kerbau.
Salah satu ciri khas dari Tanah Toraja adalah kerbau. Kerbau yang biasa juga disebut dengan TEDONG. Dan yang paling terkenal di daerah ini adalah Kerbau Belang yang mahsyur dengan nama Tedong Bonga.
Tedong yang ada Tator mendapat perlakuan khusus loh, berbeda dengan kerbau yang tersebar di seluruh Nusantara. Mereka tidak melakukan kerja-kerja keras seperti membajak sawah. Wah... ini
manja atau malas ya??? hihihi...
Alkisah, Tedong Bonga itu awalnya berasal dari Kerajaan Luwu, tapi karena sifatnya yang kasar maka dia diusir dan diasingkan dari Kerajaan. Tedong Bonga kemudian mengungsi ke Tanah Toraja dan bagi masyarakat disana Tedong Bonga dianggap membawa keberkahan karena dapat menyembuhkan penyakit Lepra yang menjangkiti warga.
Ternyata Tedong juga punya kasta loh teman-teman, tergantung corak warna, mata, dan tanduknya.
TEDONG SALEKO/TEDONG DOTI
Jenis ini adalah kasta tertinggi, harganya bisa menembus Rp 200 jt.
Wow... mahal yak? Mending saya beli Mobil aja.
Sekujur tubuhnya belang, hitam dan putih. Tapi warna putih sedikit lebih mendominasi, Matanya seperti bola mata manusia, ada putihnya, tidak seperti kerbau pada umumnya, semua bola matanya hitam. Tanduknya berwana kuning gading.
Tedong Saleko dan tedong-tedong lainnya diberikan perawatan khusus. Dimandikan dengan menggunakan shampoo dan disikat. Khusus untuk tanduknha agar terlihat bersih dan kinclong, digosok dengan
menggunakan Terong Belanda, terong ini tinggi tingkat keasamannya. Makanya terong ini juga sering disebut Terong Tedong.
Cara mengikat Kerbau di Tator pun berbeda dengan daerah lain. Caranya, tali pengikatnya diikat diatas, supaya Tedongnya tidak menggaruk-garuk tanah den